Minggu, 29 Desember 2019

Menpar Minta Masterplan Wisata Terkait Bandara Baru Yogya Selesai Oktober

Menteri Pariwisata Arief Yahya ingin Integrated Tourism Master Plan (ITMP) selesai tahun ini. Mengingat Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) adalah bagian penting dalam akses Pariwisata ke Indonesia.

"Harus selesai Oktober, saya sudah minta agar yang berkepentingan di sini (YIA) diajak berbicara dan pak Dirut (Angkasa Pura I) sepakat bertemu dengan konsultan ITMP. Karena bandara ini bagian yang terpenting dari akses pariwisata," ujarnya di sela-sela kunjungan kerja Menpar ke Yogyakarta International Airport (YIA), Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, Jumat (23/8/2019).

Selain itu, Arief juga meminta kepada Dinas Pariwisata baik di DIY dan Jawa Tengah (Jateng) untuk memberi masukan ke ITMP. Hal itu agar akses pariwisata melalui YIA semakin cepat terealisasi.

"Demikian juga dengan rekan-rekan dari Dinas Pariwisata, baik DIY dan Jateng harus memberi masukan ke ITMP tersebut. Sehingga seluruh kebutuhan ada di sana (ITMP), di sana ada infrastruktur, utilitas dasar, ada destinasi atraksi, ada akomodasi atau semacam badan otoritas terintegrasi," ucap Arief.

Terlepas dari hal tersebut, Arief memastikan akses dari YIA menuju Borobudur akan segera terealisasi. Pasalnya, Pemerintah telah meningkatkan anggaran untuk pembuatan akses tersebut.

"Akses ke sini (YIA) sangat penting dan ada anggaran tambahan untuk (pembuatan akses ke) Borobudur sebesar sekitar Rp 2,1 Triliun, dan Rp 1,5 Triliun untuk PUPR (Kementerian PUPR). Sehingga akses YIA ke Borobudur hampir pasti bisa terpenuhi. Kenapa? Karena anggaran PUPR tahun 2019 sekitar Rp 300 Miliar dan tahun depan meningkat 5 kali lipat jadi Rp 1,5 triliun," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (AP I) Faik Fahmi menyebut pihaknya mendukung langkah Kemenpar dalam menarik wisatawan melalui keberadaan Bandara YIA. Bahkan, Faik optimis keberadaan YIA mampu memenuhi target 2 juta kunjungan wisata di DIY-Jateng.

"Mudah-mudahan (keberadaan YIA) bisa membantu pemerintah dalam sektor tourism. Karena kondisi dan kapasitas (YIA) yang sangat memadai dan memiliki akses langsung luar negeri. Harapannya pesawat besar yang datang bisa bawa 400 penumpang," katanya.

Kisah Mereka yang Rela Antre Semalam Suntuk Demi Tiket Murah

Diskon atau cashback di Singapore Airlines-BCA Travel Fair 2019 memang menggoda para traveler. Bahkan, ada beberapa orang yang rela tak tidur untuk mendapatkannya.

Adalah Irin dan Eka salah satunya yang berasal dari Tangerang. Mereka berdua antre Singapore Airlines-BCA Travel Fair 2019 dari semalam, Kamis (22/8/2019) tengah malam.

"Kami datang dari Tangerang dan jam 11 malam sampai Gandaria City. Lalu ke toilet sebentar dan baru masuk antrean di jam 12," kata Eka.

"Ya kita ngincar yang banyak benefitnya. Yang pasti harus menggunakan kartu kredit BCA ya," imbuh Irin.

Proses tak mengkhianati hasil. Mereka berdua mendapat diskon paling besar meski harus belum tidur hingga menjelang siang.

"Kami dapat tiket sekitar Rp 5 juta ke Korea juga Jepang. Karena lebih dari Rp 5 juta kami dapat cashback Rp 1,5 juta per orang," ujar mereka.

Irin dan Eka memang tak datang berdua, mereka berkelompok. Kata mereka, Singapore Airlines-BCA Travel Fair 2019 pada periode kedua ini cenderung sepi.

"Benefitnya sama seperti yang dulu. Tapi sepertinya tahun ini agak sepi, mungkin karena baru hari pertama juga," kata Eka.

Apa saja keuntungan Singapore Airlines-BCA Travel Fair 2019?

Para pelanggan SQ juga BCA bisa mendapat cashback hingga Rp 1,5 juta dan ada pula 3x KrisFlyer miles untuk pemegang kartu kredit SQ-BCA. Terakhir dapat pula cicilan 0% dari harga tiket yang dibeli.

Di luar itu, kerjasama SQ dan Bandara Changi bikin anggota KrisFlyer bisa mendapat Changi Dollar Voucher (CDV). Jumlahnya, cukup untuk membeli jajanan hingga senilai SGD 40 (Rp 410 ribu) dan SGD 20 (Rp 205 ribu) saat transit di Singapura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar