Jumat, 03 Juli 2020

12 Negara yang Belum Laporkan Kasus Baru Virus Corona, Mana Saja?

Pada bulan Desember 2019, virus Corona mulai merebak di China. Kemudian beberapa minggu setelahnya, virus Corona COVID-19 menjadi pandemi global.
Virus yang menyebabkan penyakit pernapasan ini dapat ditularkan melalui droplet orang yang terinfeksi, dan setidaknya virus Corona telah menginfeksi 188 negara di seluruh dunia.

Para ilmuwan, pejabat kesehatan, dan pemerintah di seluruh dunia telah meminta masyarakat untuk selalu menerapkan jaga jarak fisik (physical distancing) dan tidak keluar rumah dahulu jika tidak ada keperluan yang mendesak.

Menurut data yang dihimpun oleh Universitas Johns Hopkins, setidaknya lebih dari 10 juta orang telah terinfeksi virus Corona, dan jumlah kematian global mencapai 520.000. Lebih dari 5 juta pasien telah pulih.

Meski saat ini seluruh dunia telah diselimuti rasa takut akan penyebaran virus Corona COVID-19, namun masih ada negara-negara yang dilaporkan belum terkena infeksi COVID-19.

Dikutip dari Al Jazeera Jumat (3/7/2020), berikut 12 negara yang belum laporkan kasus virus Corona, di antaranya:

1. Kiribati

2. Pulau Marshall

3. Mikronesia

4. Nauru

5. Korea Utara

6. Palau

7. Samoa

8. Pulau Solomon

9. Tonga

10. Turkmenistan

11. Tuvalu

12. Vanuatu

Saat ini, Amerika menempati posisi tertinggi di dunia dengan kasus positif virus Corona akumulatif sebanyak 2.735.554, dengan angka kematian 128.684 jiwa. Brasil menduduki posisi kedua dengan kasus positif Corona dengan 1.496.858 dan 61.884 meninggal dunia.

Virus Corona Dicurigai Bermutasi Jadi Lebih Menular

 Virus Corona mungkin telah mengalami mutasi sehingga penularannya lebih cepat. Demikian dugaan yang disampaikan Dr Anthony Fauci, ilmuwan kesehatan terpandang di Amerika Serikat dan direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID).
Dikutip detikINET dari CNBC, ia menyatakan riset sedang dilakukan untuk memastikan kemungkinan mutasi itu dan apa akibatnya. Memang virus secara alami bermutasi dan sebelumnya ada ilmuwan mengatakan mutasi virus Corona minor dan walau saat itu disebut tak berdampak besar pada kecepatan penularannya.

Menurut Dr Fauci, kemungkinan mutasi ditemukan oleh periset di Los Alamos National Laboratory. Jika benar pun, belum jelas kapan mutasi virus Corona ini terjadi.

"Data menunjukkan ada mutasi tunggal yang membuat virus itu mampu bereplikasi lebih baik dan mungkin tinggi penularannya," kata Dr Fauci.

Namun demikian, tidak diketahui apakah mutasi ini juga berdampak pada lebih parahnya virus Corona menimpa individu. "Kami tak memiliki sebuah koneksi apakah individu lebih buruk dengan (mutasi) ini atau tidak," tambah dia.

"Hanya saja sepertinya virus tersebut bereplikasi dengan lebih baik dan mungkin lebih menular," tambahnya. Pada saat ini, penelitian masih berada dalam tahap awal untuk mengkonfirmasinya.

Menurut ilmuwan, semua virus berkembang atau bermutasi. Pihak WHO sebelumnya mengatakan virus jenis RNA seperti virus Corona bermutasi lebih cepat dibandingkan beberapa virus lain. Tidak setiap mutasi akan berdampak pada perilaku virus itu atau pengaruhnya pada manusia.
https://cinemamovie28.com/inazuma-eleven-episode-18-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar