Jumat, 13 Desember 2019

Studi Sebut Tinggal di Daerah Berpolusi Setara dengan Merokok 150 Batang

 Tinggal di daerah yang paling berpolusi meningkatkan risiko kematian dini, setara dengan merokok 150 batang selama setahun. Hal ini menjadi peringatan yang dilayangkan oleh British Heart Foundation, usai menyebut polusi udara untuk dianggap 'kegawatdaruratan kesehatan publik'.

Dikutip dari The Sun, studi analisis yang dilakukan yayasan ini mengambil contoh dari beberapa daerah di Inggris yang sangat berpolusi, yakni Newham, Westminster, Kensington dan Chelsea, serta area Islington di London.

Keenam kota itu terkena polusi udara yang paling buruk dan juga sebaran partikel halus (PM 2,5). Sementara area di luar ibukota London, Slough, Dartford, Portsmouth, Medway, Luton, Gravesham dan Thurrock juga menjadi beberapa di antaranya.

Sekitar 11 ribu kasus penyakit kematian yang disebabkan jantung koroner dan stroke terjadi tiap tahunnya, dan dipicu oleh sebaran partikel halus dari polusi udara.

Pihak British Heart Foundation berharap pemerintahan selanjutnya dapat mengganti batasan polusi udara di Eropa dengan milik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang lebih ketat. Salah satunya adalah 25 mg dari PM2,5, diganti dengan batasan WHO sebesar 10 mg.

"Polusi udara belum pernah dianggap serius sebagaimana mestinya. Undang-undang disahkan untuk melindungi perokok pasif, dan tindakan tegas serupa harus diambil terhadap polusi udara. Pemerintah sebelumnya menerima bahwa adalah mungkin untuk menerapkan batasan polusi udara WHO yang lebih keras, dan pemerintah selanjutnya sekarang harus melakukannya untuk melindungi kesehatan bangsa," tandas Jacob Wes, juru bicara dari BHF.

Tips Cegah Iritasi Mata Akibat Polusi Udara

 Polusi udara adalah salah satu tantangan di kota-kota besar seperti Jakarta. Beberapa kali, polusi di kota ini menempati salah satu yang terburuk di dunia.

Beberapa masalah kesehatan terkait polusi rentan menyerang. Seperti kesulitan bernapas, kekebalan tubuh terganggu, alergi, sakit kepala berdampak pada semua orang. Selain itu, polusi juga dapat mengganggu penglihatan karena iritasi mata.

Beberapa gejala yang mengganggu mata akibat udara kotor meliputi, mata berair, sakit mata, mata merah, bengkak, gatal hingga sensasi seperti terbakar. Dampak lebih lanjut udara kotor juga dapat mengaburkan penglihatan.

Dikutip dari Times of India, mengantisipasi masalah tersebut berikut tips yang bisa dilakukan untuk mencegah gangguan mata akibat polusi.

1. Perbanyak minum air
Sangat penting untuk menjaga asupan air. Agar mata tetap terhidrasi perbanyak minum air putih. Dengan mengonsumsi air dapat mendetox racun serta membantu mendukung pembentukan air mata di mata, yang merupakan fungsi penting yang melindungi terhadap sindrom mata kering dan menghilangkan iritasi yang mungkin mengintai di bawah kelopak mata Anda.

2. Berkedip lebih sering
Salah satu cara paling sederhana untuk menghilangkan kerusakan akibat polusi adalah dengan mengedipkan mata dengan benar. Ketika berkedip, air mata pelindung khusus diproduksi yang melindungi mata, memberikan kelembaban dan tidak membiarkan polutan mengendap.

3. Atur pola makan
Sama seperti menjaga pencernaan, makanan juga berfungsi untuk menjaga penglihatan. Asupan makanan yang mengandung vitamin A, kandungan asam lemak Omega-3 dan selain sayuran dan buah-buahan hijau. Semua kelompok makanan ini baik untuk mata.

4. Kurangi waktu di depan layar
Menjaga kesehatan mata bisa dengan mengurangi waktu Anda di depan layar digital. Untuk meminimalisir gangguan mata akibat polusi, mengurangi waktu di depan layar adalah cara terbaik mengurangi risiko gangguan mata.

5. Hindari Make-up berlebihan
Untuk menghindari iritasi dan gangguan mata, sebaiknya hindari riasan mata yang tebal, kontak lensa yang dapat menjebak polutan lebih jauh di dalam rongga mata. Rutin membersihkan area wajah dan gunakan tetes mata. Tetes mata berkualitas baik, yang diresepkan oleh dokter juga dapat membantu membalikkan kerusakan yang terjadi pada mata Anda yang berharga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar