Sabtu, 14 Desember 2019

The Note Coffee, Kedai Kopi Unik di Vietnam

Vietnam cukup identik dengan kopi, banyak kedai yang menyajikan berbagai olahan kopi. Salah satunya adalah The Note Coffee yang terletak di Hanoi.

Terletak di sekitar Old Town Square dan Hoan Kiem Lake, The Note Coffee menjadi salah satu spot favorit traveler ketika berkunjung ke Hanoi. Struktur empat lantai dengan tempelan kertas berwarna-warni yang sangat eye-catching dari kejauhan membuat tempat ngopi unik ini sangat mudah ditemukan siapa saja, termasuk saya, yang saat itu baru pertama kali ke Hanoi.

Seorang usher menyambut saya dengan ramah saat akan memasuki kafe. Dia menyebutkan Coconut Coffee dan Egg Coffee sebagai menu andalan di situ, yang saya balas dengan berkata "Wow", saking terpesonanya melihat ratusan, atau mungkin ribuan sticky notes berwarna-warni yang terekat acak di hampir semua permukaan ruangan kafe, bahkan hingga ke tangga dan langit-langit.

Saya bahkan hampir tidak memperhatikan papan menu besar di bagian belakang counter pemesanan dan pembayaran. Untunglah semua pelayan sabar menunggu saya selesai mengagumi pemandangan yang tidak saya temui setiap hari tersebut, barulah mereka kembali mempromosikan menu andalan kafe. Mungkin mereka sudah terbiasa dengan ekspresi seperti itu dari orang yang baru pertama berkunjung.

Saya memesan Coconut Coffee dan Croissant untuk sarapan pagi, lalu mencari tempat di lantai atas. Untunglah belum terlalu banyak yang datang ke kafe yang berdiri sejak 24 Desember 2012 itu. Jadi, saya bisa leluasa mencari tempat yang paling oke untuk santai dan menikmati sarapan. 

Semakin ke atas, semakin banyak sticky-notes yang menempel di hampir semua permukaan, bahkan di lantai, kursi, meja, jendela dan kipas angin. Isinya macam-macam, mulai dari ajakan kenalan, nomor HP, salam-salaman, ungkapan cinta, ucapan terima kasih, quote, atau sekedar ucapan have a nice day.

Saya menemukan satu spot bagus di lantai tiga dengan pemandangan mengarah ke Old Town Square dan Danau Hoan Kiem dan melanjutkan ke-kepo-an saya membaca notes dari pengunjung-pengunjung sebelum saya yang sudah lama di sana. Ternyata pengelola menyediakan sticky-note dan pena di setiap meja agar setiap pengunjung ikut berpartisipasi 'meramaikan' kafe mereka dengan curahan hati.

Ohiya, mereka juga melampirkan catatan manis untuk setiap pengunjung yang disisipkan pada tatakan kopi yang disajikan loh. Such a moodbooster to face the day!

Jadi, kalau ke Hanoi dan ingin ngopi-ngopi sambil curhat, boleh banget nih ke The Note Coffee.

Belajar Toleransi dari Kota Suci Betlehem

Betlehem menjadi kota suci kelahiran Yesus. Penuh toleransi, suara adzan di kota ini akan diakhiri dengan bunyi lonceng gereja.

Kota Suci Betlehem adalah kota suci yang mempunyai daya tarik tinggi sebagai tujuan wisata rohani. Salah satu objek yang cukup menarik terutama pada bulan Desember menjelang natal adalah Gereja Nativity atau yang merupakan tempat kelahiran Yesus.

Gereja Nativity dikelillingi tembok dari tiga biara yaitu Orthodoks, Armain, dan Katolik Roma. Pintu masuk Gereja ini melalui pintu batu yang sempit dan rendah. Desain seperti ini fungsinya untuk mencegah perampok masuk ke gereja dengan kuda sewaktu perang salib berkecamuk.

Gereja Nativity berdekatan dengan Masjid yang dibangung pada tahun 1193 oleh Sultan Afdhal, putra dari Salahuddin al-Ayubi. Di tempat tersebut dulu Khalifah Umar RA melaksanakan shalat.

Masjid Umar didirikan di atas tanah pemberian dari Gereja Kristen Ortodoks Yunani.Antara Gereja Nativity dan Masjid Umar ada bangunan Betlehem Peace Center, dan lapangan yang saat ini ada pohon natal yang tinggi menjulang megah.

Gereja Nativity selain sangat sakral juga sangat unik. Di Gereja yang menjadi tempat kelahiran Yesus ini dihiasi dengan ornamen berwarna emas yang sangat mengagumkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar