Rabu, 11 Desember 2019

5 Destinasi Super Prioritas di Mata Dirjen Kemenhub

 Tak hanya Menhub Budi Karya Sumadi yang ikut andil membangun 5 destinasi super prioritas. Para dirjen dan jajarannya pun juga turut terlibat.

Dalam acara 'Nongkrong Santuy Menhub bareng Blogger' di Restoran Sudestada, Jakarta (6/12/2019), sejumlah Dirjen dari divisi berbeda di Kemenhub ikut hadir untuk bicara soal 5 destinasi super prioritas. Yang pertama ada Djoko Sasono, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubugan yang mewakili Menhub Budi yang berhalangan hadir.

"Kita sudah menetapkan anggaran besar dan sekarang kita ingin memanen. Saya harap rekan-rekan (blogger) mengabarkan kabar baik ini agar berbondong-bondong ke destinasi prioritas dan memberikan feedback," ujar Djoko dalam sambutannya.

Untuk diketahui, Presiden Jokowi menargetkan agar 5 destinasi super prioritas rampung tahun 2020 mendatang. Hanya dalam prosesnya, pengerjaan 5 destinasi super prioritas telah tampak dan membuahkan hasil nyata seperti yang dikatakan Djoko.

Senada dengan Djoko, Budi Setiyadi selaku Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub juga mengatakan hal serupa. Apabila pembangunan 5 destinasi super prioritas atau Bali Baru rampung 2020, maka turis telah bisa menikmati tahun 2021.

"Kalau bicara Bali baru kita memang Pak Presiden menginginkan bahwa segera pariwisata itu memberikan 1 kebaikan bagi kita langsung. Nanti turisnya datang 2021. Kalau turisnya datang mereka spending. Kita melakukan kegiatan itu dengan membangun Bali baru," ujar Budi.

Sedangkan dari Dirjen Perhubungan Laut yang diwakili oleh Ahmad selaku Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, ia sempat bicara soal pengembangan Labuan Bajo di NTT dan Likupang yang juga masuk destinasi super prioritas.

"Tahun ini juga kita mengadakan kapal bottom glass di Bajo dan Likupang. Itu yang sedang kita bangun. Masalah keamanan dan sampah sehingga kita bisa berbudaya menyambut wisatawan yang ada, itu yang kira harapkan bersama. Prioitas 2020 selesasi 2021 sudah bisa dinikmati," pungkas Ahmad.

Selain ingin menghadirkan kapal bottom glass di dua destinasi prioritas yang kaya alam bahari tersebut, Ahmad pun juga menekankan perlu kesadaran untuk menjaga kebersihan di destinasi prioritas demi kenyamanan bersama.

Terakhir, ada Nur Isnin Istiartono yang adalah Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Mewakili Dirjen, Nur menggarisbawahi mudahnya pergi menuju destinasi prioritas berkat hadirnya bandara di dekat objek wisata.

"Sekarang ini berkat pembangunan 10 Bali baru atau prioritas bisa terjangkau. Mau Borobudur ada 3 bandara lewat Semarang, Yogya, Solo. Mau ke Toba ada Silangit, Balige, Kualanamu, sebentar lagi Sibisa atasnya lamgsung Parapat. Indonesia indah sekali," pungkas Nur.

Itulah pendapat dari sejumlah Dirjen dan perwakilan Kemenhub soal destinasi prioritas yang tengah dikebut. Semoga target tercapai di tahun 2020 dan segera bisa dinikmati oleh turis tahun 2021,

Mengenal Likupang, Si Destinasi Super Prioritas

Pemerintah punya 5 Destinasi Super Prioritas, yang akan dikebut dan dimaksimalkan pembangunan pariwisatanya. Salah satunya adalah Likupang.

5 Destinasi Super Prioritas itu yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. Tahun 2020, diharapkan pembangunan bandara, perpanjangan runway, jalan tol, hingga fasilitas penunjang pariwisatanya selesai dibangun.

5 Destinasi Super Prioritas merupakan pengerucutan dari 10 Destinasi Prioritas atau juga disebut dengan julukan 10 Bali Baru. Namun menariknya, ada satu nama yang tidak masuk dalam 10 Destinasi Prioritas tapi masuk dalam 5 Destinasi Super Prioritas.

Ya, itulah Likupang. Presiden Jokowi baru menetapkan status Destinasi Super Prioritas untuk Likupang pada bulan Juli 2019.

Apa dan di mana itu Likupang?

Likupang merupakan suatu kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Luasnya sekitar 200 hektar, yang memiliki kawasan pesisir dengan pantai berpasir putih. Likupang pun sedang disiapkan untuk menjadi KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Pariwisata.

Dalam undangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), detikcom menjelajahi Likupang. Lokasinya cukup jauh dari Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, sekitar 2 jam naik mobil.

Medan perjalanannya pun berkelak-kelok, naik-turun, dengan lebar jalan yang tak luas-luas amat. Cukup bikin lelah, untungnya jalanannya sudah mulus alias tidak bolong-bolong.

"Tahun depan rencananya pembangunan jalan tol dari Manado ke Likupang akan selesai. Nantinya, lebih cepat ke sana dari Manado hanya 30 menit," kata Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Octavianus Estefanus Kandouw di Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Manado, Kamis (29/11/2019) kemarin pada awak media.

"Semenjak diputuskan sebagai Destinasi Super Prioritas, kami fokus untuk pembebasan lahan supaya pembangunan infrastruktur dapat dipercepat. Sekarang, tidak ada masalah pembebasan lahan lagi," tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar