Sabtu, 14 Desember 2019

Katedral Klasik dari Kota Seratus Menara

Katedral St Vitus menjadi salah satu situs penting di Kota Praha. Menjadi yang terbesar di Praha, gereja ini punya arsitektur klasik khas Eropa.

Praha, Ibu Kota dari Republik Ceko ini adalah kota yang dijuluki kota seratus menara ini memang memanjakan mata dengan bangunan-bangunan tua dengan gaya arsitektur klasik khas Eropa.

Salah satu bangunan yang menarik perhatian saya adalah St. Vitus Cathedral, Gereja terbesar dan menjadi pusat Keuskupan Praha ini nampak menjulang tinggi dari kejauhan. Kemegahan bangunannya mulai terasa ketika saya mulai memasuki kawasan kastil Praha.

Menurut pemandu tur, pembangunan gereja ini dimulai pada tahun 925 dan selesai pada tahun 1929. Saya mulai membayangkan, bagaimana proses pembangunannya mulai dari rancang gambar, banyak material bangunan yang dibutuhkan dan jumlah tenaga kerja yang mengerjakannya.

Harus diakui bahwa orang-orang yang terlibat didalamnya adalah orang-orang dengan cita rasa seni dan kecerdasan yang luar biasa sehingga menjadikan bangunan ini nampak megah.

Bagian dalam Katedral ini pun tak kalah megahnya, serasa berada dalam sebuah istana raja-raja eropa jaman dahulu, langit-langitnya menjulang tinggi, dihiasi patung-patung tokoh-tokoh dan raja-raja ditambah dengan indahnya pantulan warna-warni sinar matahari yang menembus jendela kacanya.

Tak terasa waktu berkunjung sudah hampir selesai, akupun melanjutkan perjalanan ke tempat lainnya dengan membawa serta kekaguman yang masih membekas, tak lupa kuabadikan beberapa foto sebagai kenang-kenangan untuk kubawa kembali ke Tanah Air.

Buat kalian yang ingin memanfaatkan liburan ke Eropa atau kemana saja, tentunya akan melakukan banyak persiapan, seperti tiket pesawat, hotel dan memilih travel agent yang berpengalaman.

Tiket.com bisa menjadi pilihan untuk membantu merencanakan liburan dengan memanfaatkan aplikasinya yang bisa di akses melalui smartphone. Tiket.com sebagai pionir Online Travel Agent di Indonesia tentunya sudah berpengalaman untuk membantu para konsumennya.

Fitur yang buatku sangat bermanfaat adalah Sewa Mobil, banyak pilihan dengan harga terbaik dan sudah dilengkapi dengan driver professional sehingga memudahkan transportasiku di tempat tujuan.

Ini Tradisi Maulid Lombok yang Jarang Orang Tahu

Desa Bayan di Kabupaten Lombok Utara punya tradisi kuno saat maulid. Berpakaian tenun, menyampaikan nazar dan mencuci beras jadi bagian dari tradisi ini.

Menurut sejarah, Desa Bayan yang terletak di Kabupaten Lombok Utara ini merupakan pintu masuknya agama Islam di Pulau Lombok yang di sebarkan oleh Wali Songo, keberadaan Masjid Kuno Bayan dan warisan tradisi budayanya merupakan bukti yang masih ada sampai sekarang.

Tradisi yang setiap tahunnya diadakan selama dua hari ini dan masih dilangsungkan adalah tradisi Maulid Adat Bayan, merupakan penggabungan antara budaya Sasak dengan agama Islam yang dilaksanakan pada hari kedua setelah tanggal Maulid Nabi menurut kalender Islam 12 Rab'iul Awal atau tepatnya pada tanggal14-15 Rabi'ul Awal.

Menurut saya, kenapa tradisi ini menjadi sangat menarik untuk disaksikan karena inilah waktu di mana saya bisa berkesempatan masuk ke dalam area rumah adat yang menjadi tempat pusat kegiatan yang sebenarnya tidak sembarang orang bisa memasukinya.

Ada syarat-syarat yang sudah diwajibkan untuk dipatuhi sebelum masuk ke area rumah adat. Syarat ini berlaku untuk pria dan wanita.

Mereka yang mau masuk rumah adat haru melepas alas kaki, pakaian dan menutup badan hanya menggunakan kain tenun, menggunakan ikat kepala bagi pria, meminta izin untuk mengambil foto atau video dan dilarang berkata-kata yang tidak pantas.

Pada hari saya berkunjung, mulai dari pagi hari terlihat masyarakat adat Bayan beramai-ramai datang ke Kampu, atau tempat asli pertama kali suku Bayan menetap. Mereka membawa sebagian dari penghasilannya berupa hewan ternak, hasil pertanian dan uang untuk diserahkan kepada tokoh adat disertai dengan menyampaikan nazar dan sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang diperoleh selama ini. Setelah menyampaikan nazar, tokoh adat memberikan tanda di dahi menggunakan sirih yang disebut sebagai ritual menyembeq.

Di hari yang sama, pada sore harinya dimulailah prosesi adat, para wanita mulai menumbuk padi dengan bambu panjang di sebuah lesung panjang yang di sebut ritual Menutu. Dilanjutkan dengan prosesi lainnya untuk persiapan puncak perayaan di keesokan harinya.

Pada hari kedua, saya menyaksikan ritual yang lebih menarik lagi dan menjadi ritual yang ditunggu-tunggu untuk diabadikan oleh wisatawan yang berkunjung, yaitu ritual Bisoq Beras atau cuci beras. Beras yang sudah dibersihkan kemudian dibawa oleh para wanita adat dengan berbaris rapi dengan bakul beras di kepala menuju sumber air di sekitar desa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar