Sabtu, 14 Desember 2019

Ini Tradisi Maulid Lombok yang Jarang Orang Tahu

Desa Bayan di Kabupaten Lombok Utara punya tradisi kuno saat maulid. Berpakaian tenun, menyampaikan nazar dan mencuci beras jadi bagian dari tradisi ini.

Menurut sejarah, Desa Bayan yang terletak di Kabupaten Lombok Utara ini merupakan pintu masuknya agama Islam di Pulau Lombok yang di sebarkan oleh Wali Songo, keberadaan Masjid Kuno Bayan dan warisan tradisi budayanya merupakan bukti yang masih ada sampai sekarang.

Tradisi yang setiap tahunnya diadakan selama dua hari ini dan masih dilangsungkan adalah tradisi Maulid Adat Bayan, merupakan penggabungan antara budaya Sasak dengan agama Islam yang dilaksanakan pada hari kedua setelah tanggal Maulid Nabi menurut kalender Islam 12 Rab'iul Awal atau tepatnya pada tanggal14-15 Rabi'ul Awal.

Menurut saya, kenapa tradisi ini menjadi sangat menarik untuk disaksikan karena inilah waktu di mana saya bisa berkesempatan masuk ke dalam area rumah adat yang menjadi tempat pusat kegiatan yang sebenarnya tidak sembarang orang bisa memasukinya.

Ada syarat-syarat yang sudah diwajibkan untuk dipatuhi sebelum masuk ke area rumah adat. Syarat ini berlaku untuk pria dan wanita.

Mereka yang mau masuk rumah adat haru melepas alas kaki, pakaian dan menutup badan hanya menggunakan kain tenun, menggunakan ikat kepala bagi pria, meminta izin untuk mengambil foto atau video dan dilarang berkata-kata yang tidak pantas.

Pada hari saya berkunjung, mulai dari pagi hari terlihat masyarakat adat Bayan beramai-ramai datang ke Kampu, atau tempat asli pertama kali suku Bayan menetap. Mereka membawa sebagian dari penghasilannya berupa hewan ternak, hasil pertanian dan uang untuk diserahkan kepada tokoh adat disertai dengan menyampaikan nazar dan sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang diperoleh selama ini. Setelah menyampaikan nazar, tokoh adat memberikan tanda di dahi menggunakan sirih yang disebut sebagai ritual menyembeq.

Di hari yang sama, pada sore harinya dimulailah prosesi adat, para wanita mulai menumbuk padi dengan bambu panjang di sebuah lesung panjang yang di sebut ritual Menutu. Dilanjutkan dengan prosesi lainnya untuk persiapan puncak perayaan di keesokan harinya.

Pada hari kedua, saya menyaksikan ritual yang lebih menarik lagi dan menjadi ritual yang ditunggu-tunggu untuk diabadikan oleh wisatawan yang berkunjung, yaitu ritual Bisoq Beras atau cuci beras. Beras yang sudah dibersihkan kemudian dibawa oleh para wanita adat dengan berbaris rapi dengan bakul beras di kepala menuju sumber air di sekitar desa.

Di sisi lain, para pria mulai mengumpulkan hewan ternak seperti ayam, kambing dan sapi. Hewan ternak diserahkan oleh masyarakat adat Bayan pada hari sebelumnya untuk di sembelih dan akan diolah sebagai hidangan.

Nantinya hidangan akan berupa nasi dan lauk pauk ini dibawa menuju Masjid Kuno Bayan dan disantap bersama setelah pembacaan doa yang dipimpin oleh pemuka agama. Ini menandakan puncak acara Maulid Adat Bayan sebagai wujud rasa syukur masyarakat adat Bayan, Lombok.

Inilah sedikit cerita tradisi Maulid Adat Bayan yang sudah dilalukan secara turun temurun dan menjadi salah satu kekayaan budaya yang ada di Pulau Lombok.

Buat kalian yang ingin menyaksikan keunikan tradisi ini, datanglah ke Lombok, tepatnya di Lombok Utara menjelang perayaan Maulid Nabi, menikmati suasana berbaur dengan masyarakat Adat dan melihat keseharian mereka akan menjadikan pengalaman yang berkesan.

Sebelum ke Lombok, persiapkan tiket pesawat dan hotel terlebih dahulu, tiket.com bisa menjadi pilihan untuk membantu merencanakan perjalanan kalian dengan menggunakan aplikasinya yang bisa di akses melalui smartphone. Ada beragam fitur dan promo yang bisa kalian manfaatkan guna kemudahan perjalanan kalian.

Fitur yang buat saya sangat bermanfaat adalah Sewa Mobil, banyak pilihan dengan harga terbaik dan sudah dilengkapi dengan driver professional sehingga memudahkan perjalanan saya di tempat tujuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar