Sabtu, 14 Desember 2019

Syahdunya Matahari Pagi di Gili Trawangan

Gili Trawangan terkenal dengan eksotisme pantainya. Saat pagi hari, jangan lewatkan sunrise di tepi pantai yang syahdu.

Sabtu, 27 April 2019.Pukul 13.00 WITA. Langit mendung, gemericik air masih terdengar jatuh. Saya duduk di salah satu Resto hotel di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Melepas lelah sejenak seusai menjalankan tugas bersama rekan-rekan media di Lombok.

Ini juga pengalaman pertama saya mengunjungi Pulau Lombok. Pesawat pulang ternyata berangkat besok sore. Masih ada waktu kurang lebih 24 jam lagi saya di Pulau Lombok.

Ditemani segelas Cappucino saya penasaran apa saja yang bisa dikunjungi saat di Lombok. Lalu saya browsing dan ternyata banyak tempat indah yang bisa dikunjungi.

Waktu terbatas saya pun akhirnya memilih Gili Trawangan sebagai destinasi. Dengan cuaca yang sedikit gerimis saya pun berangkat menuju Pelabuhan Bangsal menggunakan ojek online.

Sepanjang perjalanan saya melewati Gunung Pusuk dan pemandangan rumah Warga yang masih rusak maupun sedang dibangun setelah bencana gempa tahun 2018 lalu.

Setelah 1 jam lebih perjalanan dari Kota Mataram sampailah saya di Pelabuhan Bangsal. Langit di Pelabuhan Bangsal begitu cerah.

Saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Public Boat dengan tarif Rp 15.000. Wisatawan lokal, mancanegara serta pedagang duduk berdampingan bersama-sama.

45 menit perjalanan sampailah di Pulau Gili Trawangan. Kesan pertama saya, baru kali ini saya mengunjungi pantai yang airnya betul-betul biru karena bias cahaya matahari. Jernih.

Banyak warga-warga lokal yang menawari saya penginapan. Tapi saya sudah pesan via aplikasi online, tiket.com. Segeralah saya menuju penginapan untuk menaruh dan merapihkan barang bawaan.

Pukul 16.30. Saya keluar dari penginapan untuk mencari tempat penyewaan sepeda. Di Gili Trawangan ini ternyata bebas dari kendaraan bermotor.

Transportasi hanya ada Sepeda kayuh, sepeda listrik dan Cidomo (semacam delman). Saya memilih menggunakan sepeda kayuh untuk menghemat waktu dan tenaga dalam menjelajah pulau.

Untuk durasi satu hari penyewaan dikenakan tarif sebesar Rp 50.000. Sekedar tips dari pengalaman saya jika menyewa sepeda, sebaiknya Ban serta kunci gembok di recheck kembali.

Lalu saya keliling pulau dimulai dari pelabuhan. Banyak spot-spot foto indah di sepanjang area pantai di Gili Trawangan. Salah satu spot foto yang menarik adalah ayunan.

Beberapa penginapan seperti Hotel Ombak Sunset, Pink Coco, Aston Sunset Beach Resort, Pesona Beach Resort, dan Coco Cabana sudah menyediakan ayunan di tengah pantai bagi para wisatawan.

Pukul 17.10 WITA, menjelang senja. saya parkir sepeda di depan hotel Ombak Sunset. Tepatnya di kawasan Sunset Point (tempat dengan view terbaik menikmati Sunset).

Dari kejauhan terlihat beberapa wisatawan berfoto dan menjelajahi pinggir pantai dengan menunggangi Kuda. Mereka berfoto dengan latar belakang langit yang mulai memerah.

Penasaran Saya pun mencoba. Biaya untuk berkuda adalah sebesar Rp 200.000 untuk satu jam. Jangan takut, kuda yang disewakan adalah Kuda jinak dan sudah terbiasa di wilayah Gili Trawangan.

Dipandu oleh seorang guide sekaligus sang pemilik Kuda saya pun menyusuri seputaran Sunset Point. Deru angin dan derap kuda semakin menambah kesan tersendiri saat senja datang. Sore itu cahaya tak biasa bersinar dia golden sunset di Gili Trawangan.

Malam harinya banyak sajian kuliner tersedia. Disarankan untuk mengunjungi Pasar Seni karena berbagai sajian olahan laut yang lezat dijajakan. Beragam aneka ikan, cumi, Lobster, udang dan lainnya siap disantap.

Minggu, 28 April 2019 seusai Subuh saya keluar penginapan untuk melihat Sunrise. Udara pantai di pagi hari begitu segar, suasana sekitar masih terlihat sepi.

Tak jauh dari pelabuhan saya disambut oleh Sunrise yang tak kalah indahnya dari Sunset kemarin sore. Saya memarkir sepeda lalu berjalan ke pinggir pantai, kemudian duduk bersandar di pohon cemara yang tumbuh di atas hamparan pasir putih.

Menyaksikan perahu-perahu nelayan yang berlayar dan perbukitan dari seberang pulau. Dibalut cahaya orange keemasan, ini golden sunrise. Magis. Sungguh indah Indonesia.

Waktu begitu cepat. Pukul 10.30 WITA saya berkemas untuk kembali ke Pulau Lombok dan menuju Bandara Internasional Lombok. 24 jam kurang berada di Gili Trawangan rasanya masih kurang. Masih banyak hal yang belum saya jelajahi. Ya, tapi saya harus kembali ke Jakarta untuk melanjutkan hari Senin yang esok tiba. Salam Traveler!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar