Senin, 09 Desember 2019

Lagi, Pitrad yang Sediakan Layanan Plus Digerebek

Polisi kembali menggerebek sebuah panti pijat tradisional (Pitrad) yang menyediakan layanan plus. Pemilik pitrad dan tiga tukang pijat atau terapisnya diamankan.

Pemilik pitrad yang ditetapkan sebagai tersangka adalah Bambang Setiawan Hidajat (58), warga Jalan Simo Tambakan Sekolahan. Sementara tiga terapis yang statusnya sebagai korban adalah PR (42), SUP (48), dan YUL (51).

"Pitrad ini bernama 99, ada di Jalan Raya Sememi, Benowo," ujar Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya Kompol Bayu Indra Wiguno kepada wartawan, Jumat (20/1/2017).

Sejak dua tahun lalu, kata Bayu, Bambang menyediakan layanan tersebut. Dia mempersilahkan terapisnya melayani permintaan pelanggan yang ingin melampiaskan hasratnya. Uang adalah alasannnya.

Untuk pijat saja, pelanggan dikenakan tarif Rp 100 ribu. Tetapi bila ingin melampiaskan hasratnya kepada terapis, maka harus ada tambahan tarif sebesar Rp 335 ribu, sehingga total tarif yang harus dibayar untuk layanan plus adalah Rp 435 ribu.

"Dalam sehari, pitrad ini bisa kedatangan 4-5 pelanggan," kata Bayu.

Kasus prostitusi terselubung ini dijerat dengan pasal 296 KUHP tentang memudahkan perbuatan cabul dan pasal 506 KUHP tentang menarik keuntungan dari perbuatan cabul.

Peneliti Temukan Jutaan Bakteri Berbahaya dan Mematikan di Produk Makeup

Jika kamu tidak sering membersihkan kuas rias dan spons makeup, kemungkinan besar kulitmu sudah bersentuhan dengan bakteri dan jamur yang berpotensi mematikan.

Sebuah penelitan yang belum lama ini diterbitkan di Journal of Applied Microbiology, mengamati bakteri dan jamur pada 467 alat kosmetik dan alat rias populer termasuk lipstik, eyeliner, maskara, pelembab bibir, kuas dan spons make-up.

Secara mengejutkan, 70-90 persen dari produk tersebut terlah terkontaminasi oleh jamur dan bakteroi termasuk E.coli dan Staphylococcus aureus. Lebih mengkhawatirkan, peneliti menemukan spons kecantikan yang sering digunakan untuk mengaplikasikan foundation atau concealer adalah produk yang paling banyak mengandung jamur.

Mengutip Insider, peneliti menemukan kontaminasi tersebut karena orang tidak membersihkan atau mengganti secara berkala produk mereka dan bukan penyebab langsung dari make-up itu sendiri.

"Praktik kebersihan yang buruk ketika menggunakan makeup terutama spons, sangat mengkhawatirkan. Terlebih kami menemukan bakteri E.coli yang terkait dengan kontaminasi tinja pada produk yang kami uji," ujar Amreen Bashir, PhD, peneliti di studi tersebut.

Produk kecantikan kemungkinan tidak tercemar saat orang membelinya. Namun banyak orang yang memakai produk lewat dari tanggal kedaluwarsa yang membuat bahan anti-bakteri dalam produk kehilangan kemanjurannya.

Selain itu, risiko terkontaminasi bakteri dan jamur juga akan lebih tinggi pada mereka yang tidak mencuci peralatan make-up secara teratur. Dari sekian ribu responden, 93

Meskipun jamur dan bakteri pada produk-produk ini tidak selalu menyebabkan infeksi, mereka dapat masuk ke luka terbuka ketika seseorang sedang merias wajah. Ini dapat menyebabkan infeksi, termasuk yang resisten terhadap antibiotik dan karenanya sulit untuk diobati dan berpotensi mematikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar