Selasa, 17 Desember 2019

Oh Candi Arjuna, Pesonamu Tak Lekang oleh Usia

Liburan ke Dieng rasanya tak lengkap tanpa kunjungan ke Candi Arjuna. Menjadi situs peninggalan kerajaan Mataram, namun Arjuna justru semakin mempesona.

Dataran tinggi Dieng tak hanya menyajikan suasana alam yang menyegarkan mata, namun juga menyajikan wisata sejarah. Ada banyak sekali candi di seluruh Dieng, namun yang paling terkenal adalah Kompleks Candi Arjuna yang merupakan kawasan candi terluas.

Dengan luas sekitar 1 hektar, terdapat lima bangunan candi di sini. Candi-candi tersebut yaitu Arjuna, Semar, Srikandi, Puntadewa, dan Sembadra. Candi Arjuna sendiri tergolong candi tertua yang dibangun pada tahun 809 Masehi.

Dahulu kala, kompleks percandian ini sempat terendam oleh air telaga yang kemudian ditemukan oleh tentara Belanda. Proses pengeringan telaga pun dilakukan untuk dapat menyelamatkan warisan budaya ini.

Selain kompleks Candi Arjuna, ada pula kompleks candi lain yang masih berada dalam satu kawasan yaitu kompleks Candi Gatutkaca. Kompleks Gatutkaca antara lain terdiri dari Candi Gatutkaca dan Candi Setyaki.

Kompleks Candi Arjuna terletak di perbatasan antara Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara. Dengan membayar tiket masuk Rp 15.000 traveler dapat mengunjungi Kompleks Percandian Arjuna dan Kawah Sikidang.

Tak hanya mempelajari sejarah Kerajaan Mataram Kuno, berkunjung ke kompleks percandian ini traveler juga disuguhkan dengan pesona landscape hijaunya perbukitan. Berkunjunglah pada waktu sore hari agar dapat menikmati sejuknya udara dingin khas Dataran Tinggi Dieng.

Suku Sasak Lombok: Tradisi Kawin Lari & Rumah dari Kotoran Kerbau

Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat terkenal akan keindahan panorama pantainya. Namun jangan lupa kebudayaanya, seperti kehidupan suku Sasak.

Lombok juga memiliki warisan adat budaya yang menarik. Hal ini berkaitan dengan adanya suku Sasak yang masih melestarikan budaya adat dan tradisinya .Tidak ada salahnya menyempatkan diri sejenak untuk mengenal lebih dalam kebudayaan masyarakat lokal. Dengan begitu, akan banyak nilai pembelajaran yang dapat diperoleh. Perlu diketahui Lombok saat ini telah dinobatkan sebagai salah satu tujuan wisata halal terbaik di dunia.

Saat berkeliling ke perkampungan di Desa Sade kamu akan disuguhkan keindahan budaya yang masih sangat tradisional. Atap rumahnya masih menggunakan jerami ataupun alang-alang yang sudah dikeringkan. Lantai dari rumah dibuat dari campuran tanah, getah pohon dan abu jerami yang kemudian diolesi dengan kotoran kerbau.

Bahkan sampai sekarang pun, mereka masih menggunakan kotoran kerbau untuk mengepel rumah mereka. Memang terdengar aneh ketika pertama kali mendengarnya, namun saat kamu mencoba masuk ke dalam rumah, tidak tercium bau kotoran apapun. Fungsi kotoran kerbau ini untuk memeperkuat struktur lantai agar tidak pecah-pecah saat panas dan mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.

Rumah adat suku sasak disebut juga bale tani yang berbentuk persegi, tidak berjendela, pintu leluar masuk hanya satu, dan di dalamnya terdiri dari dua sampai tiga ruangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar