Selasa, 10 Desember 2019

RI Punya Pabrik Baja Baru, Target Produksi 50.000 Ton di 2020

Pemerintah terus menggenjot pengembangan industri dalam negeri demi menekan ketergantungan terhadap produk impor, salah satunya lewat BUMN konstruksi PT Waskita Karya yang mengembangkan industri fabrikasi baja di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten.

Pabrik baja yang dioperasikan oleh PT Waskita Karya Infrastruktur ini menghasilkan produk presisi dan berkualitas (precise & quality) maka pabrikasi baja didukung mesin Computer Numerical Control (CNC) berteknologi Eropa yang memiliki 20 jenis mesin dan alat fabrikasi.

Fabrikasi baja ini direncanakan untuk menopang pertumbuhan Perseroan dengan produk-produk terbaik namun tetap memiliki harga kompetitif di skala nasional.

Senior Vice President Corporate Secretary PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Shastia Hadiarti menyampaikan, nilai investasi yang disiapkan sebesar Rp 230 miliar ini guna mendukung penyediaan kebutuhan tower transmisi, di mana kebutuhan listrik di Sumatera masih belum mencukupi.

Mengingat jaringan listrik merupakan kebutuhan penting dalam pemerataan pembangunan dan penyediaan infrastruktur sebagai salah satu esensi utama dalam mendorong penanaman modal baik dalam negeri maupun asing.

"Pembangunan pabrik ini juga dimaksudkan agar kontrak proyek infrastruktur yang diperoleh dapat dikerjakan oleh Perseroan dengan lebih cepat, sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, yang merupakan semangat kami dalam bekerja sebagai BUMN Karya," ujar Shastia.

Ke depan Perseroan menargetkan kapasitas produksi mencapai 40 ribu ton sampai 50 ribu ton pada tahun 2020. Perseroan optimistis investasi pabrik baja akan menjadi salah satu backbone dalam jangka panjang.

RI Tambah Pabrik Baja untuk Pasok Proyek Infrastruktur

Pemerintah saat ini gencar memanfaatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk mendorong pembangunan infrastruktur. Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap menyinggung masalah tersebut dalam berbagai kesempatan.

Langkah ini dilakukan untuk bisa menghemat devisa negara sekaligus meningkatkan kapasitas industri dalam negeri hingga mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.

Salah satunya adalah pembangunan pabrik baja dengan total investasi sebesar Rp 230 miliar lewat salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Waskita Karya yang telah siap beroperasi dan direncanakan akan diresmikan pada awal Desember 2019.

Pabrik baja ini didukung teknologi mesin CNC dari Eropa yang mampu menopang pertumbuhan Waskita dengan produk-produk terbaik namun tetap memiliki harga kompetitif di skala nasional.

"Pembangunan pabrik ini juga dimaksudkan agar kontrak proyek infrastruktur yang diperoleh dapat dikerjakan oleh WSKT dengan lebih cepat, sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, yang merupakan semangat kami dalam bekerja sebagai BUMN Karya" ujar Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya, Shastia Hadiarti dalam keterangan tertulis, Kamis (21/11/2019).

Fabrikasi baja yang dibangun PT Waskita Karya Infrastruktur ini berlokasi di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten.

Pada tahap awal produksi, fabrikasi baja dilakukan untuk memenuhi kebutuhan proyek yang sedang dilaksanakan Waskita yaitu proyek transmisi 500 Kilo Volt Ampere (KVA) di Sumatera dengan total produksi tower mencapai 4000 ton per bulan.

Selain itu fabrikasi baja ini juga memproduksi guard rail sebagai variabel keselamatan proyek jalan tol.

Pembangunan pabrik baja untuk mendukung penyediaan kebutuhan tower transmisi, di mana kebutuhan listrik di Sumatera masih belum mencukupi.

Mengingat jaringan listrik merupakan kebutuhan penting dalam pemerataan pembangunan dan penyediaan infrastruktur sebagai salah satu esensi utama dalam mendorong penanaman modal baik dalam negeri maupun asing.

Ke depan Perseroan menargetkan kapasitas produksi mencapai 40 ribu sampai 50 ribu pada tahun 2020. Perseroan optimis investasi pabrik baja akan menjadi salah satu backbone dari WSKT dalam jangka panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar