Selasa, 10 Desember 2019

Jokowi Janji 4 Tahun Lagi RI Setop Impor Produk Kimia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa Indonesia tidak akan mengimpor produk petrokimia lagi dalam waktu tiga sampai empat tahun mendatang.

Hal itu menyusul komitmen PT Chandra Asri Petrochemical membangun kawasan pabrik baru kedua di Kota Cilegon, Banten. Volume produksi petrokimia nasional akan bertambah 4 juta ton setiap tahunnya. Jokowi mencatat, kebutuhan poylethylene nasional sebesar 2,3 juta ton sedangkan jumlah produksi yang ada batu mencapai 736 ribu ton. Sehingga, impornya masih 1,52 juta ton. Jika dilihat nilainya sektor petrokimia defisit Rp 193 triliun.

"Sehingga kita tidak usah impar-impor lagi untuk produk kimia, bisa kita produksi dalam negeri. Target kita 3-4 tahun rampung," tutur Jokowi.

Selain dari Chandra Asri, Jokowi juga bilang akan ada investasi baru sektor petrokimia yang akan menambah volume produksi nasional. Investasi baru ini seiring pemerintah mengobral insentif seperti tax holiday dan tax allowance.

"Karena ini adalah dalam rangka subtitusi barang impor produk impor, siapapun yang masuk dalam penanaman modal yang berkaitan dengan petrochemical, akan kita beri yang namanya tax holiday," ujar dia.

Selama ini, dikatakan Jokowi, defisit neraca perdagangan sebagian besar disebabkan oleh impor petrokimia yang yang besar yaitu nilainya mencapai Rp 317 triliun, sedangkan ekspornya baru mencapai Rp 124 triliun. Sehingga defisitnya sebesar Rp 193 triliun.

Selain itu, pemerintah juga membenahi defisit neraca perdagangan dengan menekan impor minyak dan gas (migas) melalui beberapa program, seperti mandatori biodiesel sebagai campuran BBM solar.

"Nanti tanggal 20-an kita akan launching yang B30. Itu juga akan mengurangi impor minyak. Kemudian juga avtur, yang juga sudah mulai turun drastis karena bisa kita produksi juga di dalam negeri. Gas elpiji nanti terdiversifikasi batubara juga bisa kita potong kurangi lagi, dan akan mengurangi semuanya," ungkap dia

Jokowi Resmikan Pabrik Baru Chandra Asri Rp 5 T di Cilegon

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini akan meresmikan pabrik polyethylene milik PT Chandra Asri Petrochemical senilai US$ 380 juta atau Rp 5,3 triliun (kurs Rp 14.000) di Cilegon, Banten.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, Cilegon, Banten, ada beberapa agenda yang akan dihadiri kepala negara. Seperti meninjau Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM). Pada sore harinya, Presiden Jokowi dijadwalkan untuk meresmikan jalan tol JORR II ruas Kunciran-Serpong di gerbang tol Parigi, Kota Tangerang Selatan.

Berdasarkan data Chandra Asri, pembangunan pabrik baru ini akan menyerap tenaga kerja mencapai 25.000 orang, di antaranya tenaga kerja ahli seperti teknisi.

Pabrik ini mampu memproduksi 400 ribu ton dan akan menjadikan total produksi polyethylene Chandra Asri menjadi 736 ribu ton per tahun.

Pabrik baru tersebut akan memproduksi High Density Polythylene (HDPE), Linear Low Density Polyethylene (LLDPE), dan Metallocene LLDPE (mLLDPE). Konstruksi telah mencapai penyelesaian sebesar 97% pada April 2019 dan ditargetkan memulai produksi komersial pada kuartal IV-2019.

Turut mendampingi Presiden Jokowi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Selain itu turut serta Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto, Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar, dan Staf Khusus Presiden Adamas Belva Syah Devara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar