Senin, 23 Desember 2019

Ini Dia Spot Instagramable Baru di Dukuh Atas

Jakarta punya spot instagramable yang terletak di Dukuh Atas. Inilah Spot Budaya Dukuh Atas untuk bersantai.

Diresmikan pada Minggu (18/8/2019) oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kini Spot Budaya Dukuh Atas ini ramai didatangi wisatawan. Beberapa fasilitas yang ada di sini yaitu area skateboard dan beberapa spot instagramable. Ada juga mini hutan tropis untuk menciptakan area suasana hutan tropis di tengah Kota Jakarta.

Tempat ini merupakan jalan raya yang diubah fungsinya menjadi taman. Hal ini dilakukan untuk memberikan ruang interaksi kepada masyarakat yang berkegiatan di kawasan Jalan Jenderal Sudirman.

Terletak di dekat halte transjakarta Dukuh Atas 1 dan 2, dan MRT Dukuh atas, semakin sore, semakin banyak wisatawan yang datang. Ada yang sekedar foto-foto atau bermain skateboard. Bagaikan tempat wisata di Jakarta yang fresh!

Pengunjung dari Manggarai, Stephanie mengatakan adanya spot budaya ini membuat Jakarta semakin rapi. Ia baru pertama kali mengunjungi spot budaya.

"Tempatnya bagus, rapi terus ada tempat buat main skateboard terus di sini juga ada spot foto, semakin rapi Jakarta," kata Stephanie.

Sama halnya dengan Umul yang berasal dari Pekalongan. Dia menyukai adanya spot budaya ini namun, ia mengatakan lokasinya kurang luas.

"Bagus, kreatif gitu ya ada arena skateboard ada buat foto-foto. Bagus sih, cuma kurang luas sama bunga-bunganya cuma segitu doang jadi nggak bisa buat foto harus dari atas," kata Umul.

Kamu sudah ke sini?

Pohon Kehidupan di Selatan Terdepan Indonesia

Pohon lontar bukan pohon sembarangan di Rote. Inilah pohon kehidupan di selatan terdepan Indonesia.

20-26 Agustus 2019, tim Tapal Batas detikcom bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjelajahi Kabupaten Rote Ndao di NTT. Kabupatennya berupa kepulauan dengan total 96 pulau. Namun, hanya 7 pulau yang berpenghuni dengan Pulau Rote sebagai yang paling besar.

Terdapat 10 kecamatan di Rote Ndao. Tiap kecamatan punya potensi dan tempat wisata yang beragam.

Bukan hanya soal alam, soal budaya di Rote juga menarik untuk dilihat. Salah satunya adalah pohon lontar yang disebut pohon kehidupan.

"Mengapa disebut pohon kehidupan, sebab semua bagian pohon lontar dapat kita gunakan untuk kehidupan," ujar Jun Lau, salah seorang warga di Desa Oetutulu, Kecamatan Rote Barat Laut.

Pohon lontar bisa ditemukan di tiap sudut Kabupaten Rote Ndao. Hal paling utama dari pohon lontar yang digunakan oleh masyarakat Rote adalah getahnya atau biasa disebut air nira.

"Getahnya bisa dimasak dan dijadikan gula semut atau gula pasir. Itu digunakan dalam kehidupan sehari-hari kita untuk memasak, serta untuk dijual," terang Jun Lau.

Prosesnya dimasak sampai kental selama 3 jam. Kemudian dihaluskan dengan batok kelapa sampai halus dan teksturnya benar-benar seperti pasir.

Namun, untuk mendapatkan air nira tersebut tidaklah mudah. Para pria harus memanjat pohon lontar setinggi 10 meter tanpa pengaman!

Menurut Jun lau, hal itu sudah dilakukan sejak dulu hingga kini. Bahkan, sudah jadi pekerjaan sehari-hari para pria di Rote selain menjadi nelayan dan bertani di sawah.

"Gula semut bisa dijual sampai ke Kupang dan pulau-pulau lain. Bahkan, sampai ke Australia," terang Jun Lau.

Apa lagi kegunaan pohon lontar?

"Daunnya dapat dijadikan bahan untuk topi Ti'i Langga dan alat musik sasando. Batang pohonnya sebagai pondasi untuk rumah," jawab Jun Lau.

Kehadiran Bank BRI pun membantu perekonomian masyarakat Rote, khususnya untuk memasarkan gula semut. Melalui UMKM dan program lainnya, gula semut ini juga bisa menjadi suvenir unik dari Rote.

"Betul, bisa buat oleh-oleh. Oleh sebab itu, sampai kapan pun pohon lontar adalah pohon kehidupan bagi kami," tutup Jun Lau.

Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar