Selasa, 24 Desember 2019

Ini Venesia dari China

 Apabila Italia punya Venesia, maka China punya kota kuno Zhu Jia Jiao. Inilah Venesia dari Timur punya China.
Zhu Jia Jiao Ancient Water Town dikenal dengan sebutan 'The Venice from The East' atau si Venice dari timur. Kota kecil yang berjarak sekitar dua jam dari Shanghai ini pastinya memberikan kesan yang sangat berbeda dengan kota Shanghai yang megah dan ramai.

Cara menuju ke sana sangatlah mudah, bisa naik subway dari st. East Nanjing tempat saya menginap selama di Shanghai, dan turun di st. Zhujiajiao (line17). Dari stasiun kereta api menuju ke ancient town dapat kita tempuh dengan berjalan kaki sekitar 20 menit.

Kita juga dapat menaiki becak roda tiga seharga 20 Yuan dan diantar sampai pintu masuk Zhu Jia Jiao Ancient Town. Lumayan menghemat tenaga loh. Sepanjang perjalanan dari stasiun Zhujiajiao menuju ke ancient town sangat banyak spot instagrammable loh. So, jangan lupa untuk mengabadikan momen kalian di sini.

Di sepanjang jalan, kita akan menemukan toko-toko yang menjual makanan maupun pernak-pernik yang bisa kita beli sebagai oleh-oleh. Sesampainya di Zhujiajiao Ancient Town, kita akan disuguhi pemandangan yang menakjubkan. Kita dibawa seakan-akan berada di Venice.

Oh iya, tiket masuk gratis jika kita hanya berkeliling di kota kunonya. Kita juga bisa berkeliling di kanal sungai menggunakan perahu kayu seharga 80 Yuan sambil berfoto-foto. Jika kalian mengunjungi Shanghai, sempatkanlah untuk datang ke Zhu Jia Jiao Ancient Water Town.

Menikmati Jakarta Lewat Wisata Bangunan Sejarah

Sejarah Jakarta bermula di kawasan Kota Tua. Namun, sejarah perkembangan Jakarta atau Batavia pun meluas sampai ke tengah kota. Yuk, wisata sejarah!

Mumpung hari ulang tahun kota Jakarta, saya dan teman-teman mengunjungi beberapa gedung-gedung yang mempunyai nilai sejarah Jakarta. Kali ini bukan mengunjungi kawasan Kota Tua Jakarta melainkan berkeliling di kawasan Batavia baru.

Pada masa pendudukan Belanda, kawasan Kota Tua sebagai pusat pemerintahan juga pusat bisnis. Karena lokasinya yang dekat dengan pelabuhan Sunda Kelapa sebagai pintu masuk ke Batavia dan jalur pengiriman komoditas perdagangan.

Karena semakin padat dan kotor kawasan Kota Tua mengakibatkan wabah penyakit kolera pada masa itu sehingga pemerintah Hindia Belanda secara bertahap memindahkan pemukiman elite dan pusat pemerintahan ke kawasan baru yang disebut Weltevreden yang salah satunya adalah area Gambir dan sekitarnya termasuk Lapangan Banteng.

Jika diamati, di sekitar Gambir dan Lapangan Banteng memang terdapat beberapa bangunan peninggalan Belanda dan beberapa sudah dijadikan bangunan cagar budaya oleh pemerintah Republik Indonesia.

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Kantor KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) Kementerian Perhubungan. Awalnya gedung ini digunakan sebagai kantor perusahaan pelayaran Belanda yang bernama KPM.

Bangunan luar dan dalam dibiarkan seperti aslinya dengan beberapa perbaikan dan tambahan fasilitas. Seperti bangunan Belanda lainnya di Batavia, di dalam gedung ini terdapat kaca patri berwarna warni yang secara simbolis menggambarkan kegiatan dari perusahaan KPM. Bahkan bendera Belanda dan lambing kota Batavia pun masih jelas terlihat.

Berikutnya kami menuju gedung Kementerian Keuangan. Di tempat ini kami tidak dapat masuk karena pada saat ini masih berlangsung perbaikan besar atas gedung ini. Walaupun hanya berkeliling area luar gedung, namun sebuah plakat asli berbahasa Belanda tertempel salah satu dinding. Tulisan pada plakat tersebut adalah MDCCCIX ondidit DAENDELS MDCCCXXVIII Erexit Du BUS.

Pembangunan gedung ini diprakarsai oleh Gubernur Jenderal Daendels pada tahun 1809 dan diresmikan oleh Gubernur Jenderal Du Bus pada tahun 1828. Pada awalnya gedung ini dibangun untuk digunakan sebagai istana Gubernur Jenderal Batavia mengingat istana Gubernur Jenderal selama ini berlokasi di Bogor. Namun gedung tidak pernah dijadikan istana Gubernur Jenderal melainkan dari awal peresmian gedung ini digunakan sebagai kantor keuangan negara Hindia Belanda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar