Selasa, 24 Desember 2019

Mengenal 4 Jenis Kategori Halal di Korea

Korea Selatan mulai gencar mengincar turis Muslim. Berbagai fasilitas dan kemudahan diberikan, termasuk seperti kategori halal.

Soal kategori halal yang terdapat di restoran-restoran di Korea Selatan, ternyata ada 4 jenisnya. Dalam informasi yang diterima detikcom dari Korea Tourism Organization (KTO), Kamis (12/9/2019) 4 jenis kategori tersebut yakni Halal-certified, Self-certified, Muslim-Friendly dan Pork-Free.

Untuk Halal-certified, artinya restoran-restoran yang disertifikasi oleh Badan Sertifikasi Halal terakreditasi seperti Korea Muslim Federation (KMF). Kalau Self-certified, restoran-restoran yang hanya menyajikan menu halal dan disertifikasi oleh pemilik restoran tersebut yang merupakan seorang Muslim.

Sedangkan Muslim-Friendly, yakni restoran-restoran yang menyajikan menu halal dan masih menjual alkohol. Terakhir Pork-Free, yaitu restoran-restoran yang tidak menawarkan menu halal tetapi tidak menggunakan daging babi dalam menunya, serta masih menjual alkohol.

KTO telah mengklasifikasikan restoran ramah Muslim ke dalam empat kategori sejak tahun 2016. Supaya, turis Muslim semakin yakin dan mudah dalam memilih makanan selama berwisata di Korea.

Jumlah restoran yang menyandang kategori-kategori tersebut mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dari 135 restoran pada 2016 hingga menjadi 250 restoran pada akhir 2018.

Upaya pemerintah Korea dalam mengembangkan wisata ramah Muslim ini kian meningkatkan reputasi Korea sebagai tujuan wisata halal. Menurut laporan '2019 GMTI' (Global Muslim Travel Index), Korea Selatan telah menduduki peringkat ke-8 di antara tujuan-tujuan wisata di luar negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam). Pencapaian ini terwujud sejalan dengan jumlah kunjungan turis Muslim ke Korea yang diperkirakan menembus 1 juta untuk pertama kalinya pada 2019 ini.

Ini Venesia dari China

 Apabila Italia punya Venesia, maka China punya kota kuno Zhu Jia Jiao. Inilah Venesia dari Timur punya China.
Zhu Jia Jiao Ancient Water Town dikenal dengan sebutan 'The Venice from The East' atau si Venice dari timur. Kota kecil yang berjarak sekitar dua jam dari Shanghai ini pastinya memberikan kesan yang sangat berbeda dengan kota Shanghai yang megah dan ramai.

Cara menuju ke sana sangatlah mudah, bisa naik subway dari st. East Nanjing tempat saya menginap selama di Shanghai, dan turun di st. Zhujiajiao (line17). Dari stasiun kereta api menuju ke ancient town dapat kita tempuh dengan berjalan kaki sekitar 20 menit.

Kita juga dapat menaiki becak roda tiga seharga 20 Yuan dan diantar sampai pintu masuk Zhu Jia Jiao Ancient Town. Lumayan menghemat tenaga loh. Sepanjang perjalanan dari stasiun Zhujiajiao menuju ke ancient town sangat banyak spot instagrammable loh. So, jangan lupa untuk mengabadikan momen kalian di sini.

Di sepanjang jalan, kita akan menemukan toko-toko yang menjual makanan maupun pernak-pernik yang bisa kita beli sebagai oleh-oleh. Sesampainya di Zhujiajiao Ancient Town, kita akan disuguhi pemandangan yang menakjubkan. Kita dibawa seakan-akan berada di Venice.

Oh iya, tiket masuk gratis jika kita hanya berkeliling di kota kunonya. Kita juga bisa berkeliling di kanal sungai menggunakan perahu kayu seharga 80 Yuan sambil berfoto-foto. Jika kalian mengunjungi Shanghai, sempatkanlah untuk datang ke Zhu Jia Jiao Ancient Water Town.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar