Jumat, 20 Desember 2019

Sumatera Punya Kebun Teh Favorit Keluarga Kerajaan Belanda

Inilah Kebun Teh Liki di Kota Lubuk Gadang. Berada di kaki Gunung Kerinci, kebun teh ini langganan keluarga kerajaan Belanda sejak dulu kala. Kok bisa?

Indonesia diberikan anugrah kekayaan alam yang tidak terkira, diawal September 2019 ini kami menjelajahi perbatasan Riau dan Sumatera Barat. Tibalah kami dikota Solok Selatan yang berhawa sejuk karena berada dikaki Gunung Kerinci jadi yang tertinggi di pulau Sumatera.

Kota Lubuk Gadang yang kecil dan berhawa sejuk ini sangatlah bersahabat, waktu seakan melambat ketika traveler menjajaki kota ini. Kota Lubuk Gadang di Solok Selatan ini dilintasi sungai yang masih berair jernih serta pemandangan yang luar biasa cantik, bukit barisan dan gunung Kerinci yang berdiri kokoh tampak memberikan nuansa tersendiri.

Bangun pagi, kita akan disambut pemandangan pedesaan yang ciamik dengan kerbau yang sedang asik memakan rumput, bukit barisan yang masih ditutupi oleh awan, oksigen anti polusi yang sangat berlimpah.

Sungguh cantik sekali dan nikmat yang tiada duanya berada dikota kecil ini. Tidak ada hotel besar dikota ini, hanya ada 1 hotel dan 2 motel dengan harga yang sangat terjangkau.

Beberapa ATM seperti BRI, BNI dan Mandiri terdapat dikota ini, sehingga tidak perlu pusing apabila membutuhkan uang tunai. Salahsatu spot terbaik untuk menikmati alam kaki gunung kerinci yang perkasa itu, yaitu Cafe Liki yang berada di pinggiran Kebun Teh Liki yang sangat luas.

Cafe kecil ini dikelola oleh PT Mitra Kerinci - pemilik dan pengelola kebun teh Liki, sejarahnya kebuh teh yang berada diketinggian 600 - 1.100 meter dpl ini dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda sejak tahun 1940.

Banyak pekerja migran dari Jawa dan Sunda didatangkan karena mereka sangat berpengalaman dalam memelihara, merawat dan memetik dauh teh. Sehingga tidak heran apabila ada tradisi wiwitan petik teh, gabungan dari tradisi Jawa, Sunda dan Minang diperkebunan tersebut. Bahkan banyak warga pendatang dari Jawa dan Sunda yang sudah berasimilasi dengan budaya Minang.

Siang hari bahkan cuaca di sini sering berawan dan hawanya sangat sejuk sekali, kami mengambil posisi dilantai 2 cafe Liki sehingga bisa menikmati kebun teh Liki 360 derajat.

Beragam angle foto kami abadikan dan bahkan berswafoto, kemudian kami memesan makanan dan minuman. Minuman yang paling top yaitu Liki Green Tea dan Rose Tea. Green Tea Liki dihidangkan dengan air panas dan gelas tungku khusus dari kaca dan bahkan teh hijau/Green Tea Liki ini merupakan favorit Ratu Beatrix dari Kerajaan Belanda.

Mengapa keluarga kerajaan Belanda sampai tergila-gila dengan teh hijau Liki dari Solok Selatan ini? Ternyata sudah turun temurun, keluarga kerajaan Belanda ini memesan Teh Hijau Liki karena kandungan Tanin (zat akti oksidan) yang sangat tinggi yaitu sekitar 17%, bahkan tertinggi di Indonesia.

Teh hijau dari lokasi perkebunan lain di Indonesia, biasanya taninya hanya 10-11% kadarnya, tetapi dikebuh teh Liki bisa mencapai 17% dikarenakan kondisi tanah gunung Kerinci yang sangat baik dan sumber air yang mengandung Alkaline sehingga sangat baik bagi kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar