Kamis, 17 Desember 2020

Kasus Corona Landai, Anak Muda di Wuhan Mulai Nongkrong dan Dugem

 Setelah lebih dari tujuh bulan berjuang melawan virus Corona, Wuhan, episentrum pertama COVID-19 di China, mencabut lockdown yang ketat. Sudah banyak warganya yang kembali beraktivitas seperti biasa bahkan anak muda di sana bisa 'dugem'.

"Setelah mengalami gelombang pertama epidemi di Wuhan dan kemudian pembebasan, saya merasa seperti menjalani kehidupan kedua," kata Zhang, 29 tahun, yang bekerja di toko tekstil di kota China tengah yang merupakan pusat penyebaran pertama COVID-19, kepada Reuters.


Dalam pemandangan yang tak terbayangkan di banyak kota di seluruh dunia yang terhuyung-huyung di masa pandemi, pemuda di Wuhan selama malam-malam ini menjelajahi kerumunan orang, makan makanan jalanan, dan memadati klub malam. Mereka bahkan tak khawatir ketika tidak bermasker.


Wuhan belum melaporkan kasus baru COVID-19 yang ditularkan secara lokal sejak 10 Mei, setelah menjalani salah satu penguncian paling ketat di seluruh dunia.


Sebelumnya kota berpenduduk 11 juta itu ditutup dari seluruh China dalam penguncian semalam yang mengejutkan mulai 23 Januari, dengan blok jalan didirikan. Pesawat, kereta api dan bus dilarang memasuki kota. Hampir 3.900 dari 4.634 kematian akibat COVID-19 di China terjadi di Wuhan.


"Selama masa epidemi, Wuhan benar-benar kota yang mati," kata penggemar musik rock Yi Yi usai pertunjukan.


"Sekarang semua orang keluar untuk makan dan bersenang-senang,"sambungnya


Terlepas dari kehidupan malam yang berkembang pesat, pemilik bisnis dan restoran di Wuhan mengatakan masih butuh waktu sebelum pulih karena lockdown membuat bisnis mereka anjlok.

https://maymovie98.com/movies/the-final-destination/


Ini Reaksi Serius yang Dialami Petugas Kesehatan AS Usai Vaksinasi Corona


Seorang petugas kesehatan di Alaska, Amerika Serikat, mengalami reaksi alergi yang serius setelah disuntik vaksin virus Corona Pfizer pada hari Selasa. Gejalanya muncul dalam beberapa menit dan memerlukan rawat inap di rumah sakit.

Petugas kesehatan ini tak memiliki riwayat alergi, tetapi mengalami reaksi anafilaksis yang dimulai 10 menit setelah menerima vaksin di Rumah Sakit Regional Bartlett di Juneau, Alaska, kata seorang pejabat rumah sakit.


Dia mengalami ruam di wajah dan tubuhnya, sesak napas dan detak jantung meningkat. Sekarang ia di rumah sakit dalam kondisi stabil.


Reaksi wanita Alaska itu diyakini mirip dengan reaksi anafilaksis yang dialami dua petugas kesehatan di Inggris setelah menerima vaksin Pfizer-BioNTech pekan lalu. Seperti dia, keduanya pulih.


Setelah pekerja di Inggris jatuh sakit, pihak berwenang di sana memperingatkan agar tidak memberikan vaksin kepada siapa pun yang memiliki riwayat reaksi alergi parah.


Mereka kemudian mengklarifikasi panduan mereka, mengubah kata-kata dari "reaksi alergi parah" untuk menentukan bahwa vaksin tidak boleh diberikan kepada siapa pun yang pernah mengalami reaksi anafilaksis terhadap makanan, obat atau vaksin.


Dikutip dari WebMD, anafilaksis adalah reaksi alergi serius yang timbulnya cepat dan dapat menyebabkan kematian. Gejalanya bisa muncul dalam beberapa menit yang meliputi ruam, gatal, tenggorokan atau lidah bengkak, sesak napas, muntah, pusing, dan tekanan darah rendah.


Pemicu anafilaksis yang paling umum pada orang dewasa antara lain konsumsi obat-obatan tertentu, termasuk antibiotik, aspirin dan pereda nyeri.

https://maymovie98.com/movies/final-destination-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar