Kamis, 17 Desember 2020

China Juga Pesan 100 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Buatan Pfizer

 China memesan 100 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech untuk digunakan di awal tahun 2021. Perusahaan farmasi China, Shanghai Fosun Pharmaceutical Group mengamankan 100 juta dosis vaksin dan menunggu persetujuan pemerintah sebelum disuntikkan ke masyarakat.

"Kami senang dapat mencapai kesepakatan pasokan dengan BioNTech, yang merupakan langkah penting dalam upaya Fosun Pharma dan BioNTech untuk mencapai aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin di China," kata Ketua dan CEO Fosun Pharma Wu Yifang, dikutip dari SCMP, Kamis (17/12/2020).


Pihak Fosun Pharma dan Pfizer-BioNTech diharapkan bisa bekerja sama untuk pengembangan dan distribusi vaksin di China.


Pengumuman impor vaksin ini muncul seiring dengan negara-negara yang mulai berlomba membeli vaksin Pfizer dan menggunakannya. Pfizer-BioNTech mengklaim vaksin buatan mereka 95 persen efektif melawan COVID-19.


Vaksin yang dikembangkan oleh BioNTech dan Pfizer Inc telah disuntikkan kepada warga di Inggris dan Amerika Serikat, dan telah menerima persetujuan penggunaan darurat di beberapa negara lain.


China sendiri memiliki lima kandidat vaksin Corona dari empat perusahaan farmasi dalam negeri. Setidaknya dua vaksin dari lima kandidat, yakni produksi Sinovac dan Sinopharm, telah digunakan di sejumlah negara seperti Bahrain dan Uni Emirat Arab.


Sebanyak hampir 1 juta orang telah disuntik dengan vaksin Sinopharm dengan izin penggunaan darurat.

https://maymovie98.com/movies/destination-wedding/


Kasus Corona Landai, Anak Muda di Wuhan Mulai Nongkrong dan Dugem


Setelah lebih dari tujuh bulan berjuang melawan virus Corona, Wuhan, episentrum pertama COVID-19 di China, mencabut lockdown yang ketat. Sudah banyak warganya yang kembali beraktivitas seperti biasa bahkan anak muda di sana bisa 'dugem'.

"Setelah mengalami gelombang pertama epidemi di Wuhan dan kemudian pembebasan, saya merasa seperti menjalani kehidupan kedua," kata Zhang, 29 tahun, yang bekerja di toko tekstil di kota China tengah yang merupakan pusat penyebaran pertama COVID-19, kepada Reuters.


Dalam pemandangan yang tak terbayangkan di banyak kota di seluruh dunia yang terhuyung-huyung di masa pandemi, pemuda di Wuhan selama malam-malam ini menjelajahi kerumunan orang, makan makanan jalanan, dan memadati klub malam. Mereka bahkan tak khawatir ketika tidak bermasker.


Wuhan belum melaporkan kasus baru COVID-19 yang ditularkan secara lokal sejak 10 Mei, setelah menjalani salah satu penguncian paling ketat di seluruh dunia.


Sebelumnya kota berpenduduk 11 juta itu ditutup dari seluruh China dalam penguncian semalam yang mengejutkan mulai 23 Januari, dengan blok jalan didirikan. Pesawat, kereta api dan bus dilarang memasuki kota. Hampir 3.900 dari 4.634 kematian akibat COVID-19 di China terjadi di Wuhan.


"Selama masa epidemi, Wuhan benar-benar kota yang mati," kata penggemar musik rock Yi Yi usai pertunjukan.


"Sekarang semua orang keluar untuk makan dan bersenang-senang,"sambungnya


Terlepas dari kehidupan malam yang berkembang pesat, pemilik bisnis dan restoran di Wuhan mengatakan masih butuh waktu sebelum pulih karena lockdown membuat bisnis mereka anjlok.

https://maymovie98.com/movies/final-destination-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar