Rabu, 02 September 2020

4 Provinsi di Jawa Sumbang Kenaikan Kasus COVID-19 Tertinggi

 Tim pakar Satgas Penanganan COVID-19 Dr Dewi Nur Aisyah mengatakan bahwa pada pekan terakhir bulan Agustus 2020 lalu, terjadi kenaikan kasus positif yang tinggi. Kenaikan yang terjadi dalam waktu satu minggu mencapai 32,9 persen.
Menurut Aisyah, kondisi kasus positif di 3 minggu sebelumnya cukup stabil hanya naik 4 persen atau turun 0,1 persen. Tetapi, jumlah kasus ini tiba-tiba naik sampai menyentuh angka 32,9 persen yang ternyata disumbang dari 5 provinsi yang empat di antaranya berada di Pulau Jawa.

"Jadi kalau kita lihat DKI Jakarta, ada Jawa Barat, ada Jawa Timur, ada Jawa Tengah ini masuk ke dalam empat provinsi penyumbang kasus tertinggi pada pekan terakhir kemarin," jelasnya dalam siaran pers di YouTube BNPB, Rabu (2/9/2020).

Kenaikan yang terjadi pada pekan terakhir Agustus itu sangat bervariasi. Berikut daftar 5 provinsi yang mengalami kenaikan tertinggi di minggu terakhir bulan Agustus 2020:

DKI Jakarta naik 36,9 persen
Pada dua pekan lalu (17-23 Agustus) ada 4.076 kasus
Pada pekan terakhir (24-30 Agustus) menjadi 5.568 kasus
Jawa Barat naik 137,8 persen
Pada dua pekan lalu (17-23 Agustus) ada 707 kasus
Pada pekan terakhir (24-30 Agustus) menjadi 1.681 kasus
Jawa Timur naik 20,8 persen
Pada dua pekan lalu (17-23 Agustus) ada 2.401 kasus
Pada pekan terakhir (24-30 Agustus) menjadi 2.901 kasus
Jawa Tengah naik 56,4 persen
Pada dua pekan lalu (17-23 Agustus) ada 837 kasus
Pada pekan terakhir (24-30 Agustus) menjadi 1.309 kasus
Kalimantan Timur naik 39,2 persen
Pada dua pekan lalu (17-23 Agustus) ada 737 kasus
Pada pekan terakhir (24-30 Agustus) menjadi 1.019 kasus

Apakah kenaikan ini terjadi dari efek liburan panjang?
"Ya bisa jadi kita juga melihat ada efek libur panjang juga pada kenaikan jumlah kasus yang ada, terutama di Pulau Jawa tadi. Karena kita melihat cukup tinggi naiknya, apalagi mobilitas di Pulau Jawa kan cukup sangat tinggi sekali terutama liburan panjang kemarin," kata Aisyah.

Menurut Aisyah, dampak dari liburan panjang kepada meningkatnya kasus positif COVID-19 di Indonesia ini tidak langsung terjadi dalam waktu 1-2 hari pasca liburan. Tetapi, manifestasinya mulai terlihat sekitar 2-3 minggu.

"Manifestasinya ketika sudah mulai bergejala baru datang ke rumah sakit dan diperiksa. Ini mungkin akan ada delay sekitar 2-3 minggu baru kelihatan naiknya di mana," ujarnya.

Aisyah menambahkan, meningkatnya kasus di Pulau Jawa terjadi di beberapa klaster. Di Jawa Timur kenaikan kasus terjadi dari pesantren dan di Jawa Barat berasal dari klaster industri. Jumlah kasus ini disebut Aisyah juga menyumbang angka yang cukup tinggi ke beberapa provinsi.

Pasar-Perkantoran Masuk 5 Besar Penyumbang Kasus COVID-19 Terbanyak di DKI

DKI Jakarta sebelumnya mencatat penambahan rekor kasus harian. Berdasarkan keterangan tertulis Pemprov DKI, jumlah kasus positif Corona di Jakarta pada Minggu (30/8/2020) mencapai angka 1.114. Selama sepekan terakhir, ada tren kenaikan kasus di Jakarta secara signifikan.
Dewi Nur Aisyah, anggota tim pakar Satgas COVID-19 menyampaikan lima penyumbang kasus COVID-19 terbanyak selama masa transisi PSBB. Terhitung sejak 4 Juni hingga 24 Agustus 2020.

"Bahwa ada beberapa asal penyumbang kasus di Jakarta pada masa PSBB transisi sejak tanggal 4 Juni hingga 24 Agustus 2020. Memang paling banyak adalah penyumbang kasus COVID-19 di Jakarta adalah pasien dari rumah sakit," bebernya dalam siaran pers BNPB COVID-19 dalam Angka, Rabu (2/9/2020).

Berikut data yang disampaikan Satgas COVID-19 pada Selasa (2/9/2020):

Pasien Rumah Sakit: 16.918 (62,9 persen)
Pasien di Komunitas: 11.141 (40,89 persen)
Perkantoran: 2.307 (8,47 persen)
ABK/PMI: 1.330 (4,88 persen)
Pasar: 622 (2,28 persen)
Menurut Dewi, tren penaikan pasien di rumah sakit juga meningkat. Meningkat dari sebulan yang lalu.

"Namun trennya juga ini meningkat karena kira-kira sebulan yang lalu ini persentasenya 50 persen. Sekarang sudah naik menjadi 62 persen," paparnya.

"Jadi memang cukup banyak pasien-pasien bertambah. Memang datang ke RS dengan sudah punya gejala (virus Corona)," lanjutnya.

"Kalau dulu peringkat ketiga ada di ABK, sekarang naik peringkat ketiga jadi perkantoran dengan angka 8,47 persen dari kasus perkantoran," pungkasnya.
https://cinemamovie28.com/paradox/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar