Sabtu, 07 Desember 2019

Besok, Erick Thohir Telusuri Oknum Lain yang Terlibat Kasus Harley

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memecat Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara terkait kasus penyelundupan komponen Harley Davidson dan sepeda Brompton melalui pesawat baru Garuda Indonesia. Dalam penyelundupan ini, diduga tidak hanya melibatkan satu orang.

Untuk itu, Erick menyatakan akan terus mengusut oknum-oknum lain yang terlibat dalam kasus tersebut. Dia bilang, besok akan rapat dengan Komisaris Garuda.

"Saya akan ada rapat lagi dengan Komisaris (Garuda) besok Sabtu, untuk me-review oknum-oknum lain yang juga masih terlibat," katanya saat ditemui di Tangerang Selatan, Jumat (6/12/2019).

Erick pun menyadari bahwa ada proses yang harus dijalani. Ia tidak mau seakan-akan pemerintah menghakimi orang-orang yang menjadi oknum dalam kasus ini.

"Saya tidak mau nanti seakan-akan kami kementerian ini menghakimi, tidak," ungkapnya.

Namun menurutnya, tindakan yang sudah dilakukan oleh oknum yang terlibat dalam kasus ini merupakan tindakan kriminal dan melanggar tata kelola perusahaan.

"Kalau kemarin mohon maaf tindakan kriminal. Itulah kenapa kemarin press conference yang dilakukan secara bersama-sama, saya rasa jarang lah press conference sama-sama. Ibu Menkeu dengan Dirjen Imigrasi, komisi XII juga hadir, itu sesuatu yang saya mungkin terlihat jelas bahwa memang menyalahi good corporate governance," tegasnya.

Pak Erick, Awak Kabin Garuda Minta Direksi Lain Juga Diusut

Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) masih belum puas dengan pencopotan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara dari posisi Direktur Utama Garuda Indonesia. Menurut mereka masih ada direksi lain yang harusnya mendapatkan ganjaran yang sama.

"Pencopotan Ari Askhara dari posisi Dirut Garuda Indonesia belum final," ujar Ketua Umun IKAGI Zaenal Muttaqin dalam konferensi pers yang digelar di RA Residence, Jakarta Selatan, Jumat (6/12/2019).

Pihaknya meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN mengusut tuntas keterlibatan jajaran direksi lain yang berupaya melakukan hal serupa seperti Ari Askhara.

"Masih banyak jajaran direksi yang berupaya melakukan langkah-langkah kebijakan merugikan terhadap awak kabin dan juga terhadap perusahaan, anak perusahaan, karyawan hingga secara langsung dan tidak langsung terhadap masyarakat sebagai penumpang," tuturnya.

Dia menambahkan, setelah pencopotan Ari Askhara ini, jajaran direksi maskapai pelat merah ini diharapkan bisa diisi oleh sosok-sosok yang profesional, berakhlak dan beretika baik sehingga mampu mewujudkan perusahaan yang menguntungkan bagi semua pihak.

"Kami dari awak kabin ingin menjadikan bahwa kasus Ari Askhara adalah sebuah pelajaran penting sehingga nantinya Garuda Indonesia menjadi perusahaan yang baik," ujarnya.

Lebih lanjut, Zaenal berharap agar pimpinan direksi yang baru nanti bisa lebih memperhatikan awak kabin dan menjadikan IKAGI sebagai hubungan industrial yang saling melengkapi.

"Kami berharap penuh hak-hak kami yang selama ini diperjuangkan bisa dipenuhi. Kami juga berharap iuran anggota IKAGI bisa dijalankan kembali dan satu hal lagi kami berharap pimpinan direksi baru nanti bisa menghentikan serikat pekerja tandingan yang dibentuk secara ilegal tanpa dasar hukum yang sah," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar