Gunung Rinjani tak melulu soal keindahan alam. Di sana juga ada Mulang Pekelem, sebuah ritual sakral umat Hindu.
Sebuah ritual Umat Hindu di pulau Lombok untuk menjaga keharmonisan antara manusia dan alam. Dipusatkan di danau Segara Anak, Gunung Rinjani Lombok yang dipercaya sebagai tempat sakral, tempat berkumpulnya para Dewa yang memberikan kehidupan dengan kekayaan alam berupa tumbuh-tumbuhan dan sumber air yang mengalirkan air kesebagian besar wilayah di Lombok.
Sebenarnya aku agak sedikit memaksakan diri untuk mengiyakan ajakan kawan-kawan untuk berangkat ke Gunung Rinjani waktu itu, karena aku sadar perjalanan ke Rinjani pasti berat dan melelahkan. Ditambah lagi ini adalah pertama kalinya aku ke Rinjani.
Rasa penasaran yang tinggi akan Mulang Pekelem inilah yang membuatku memantapkan hati untuk bergabung, keinginan melihat langsung keindahan Rinjani dan ritual Mulang Pekelem ini bisa menjadi dua hal yang menambah pengalaman perjalananku.
Singkat cerita, dengan persiapan seadanya perjalanan ke danau Segara Anak, Rinjani kutempuh dalam waktu dua hari. Lelah perjalanan terbayar sudah, danau Segara Anak yang begitu luas, cantiknya pemandangan Rinjani sudah di depan mata.
Tampak dipinggiran danau sudah banyak berdiri tenda yang digunakan oleh Umat Hindu yang akan melaksanakan Mulang Pekelem, ada ratusan tenda yang tersebar diberbagai tempat tak jauh dari danau diantaranya ada tenda-tenda yang menjual berbagai makanan dan minuman, jadi jangan khawatir jika ada yang kehabisan bekal selama menginap di danau hanya saja harga agak mahal sedikit, maklum di gunung.
Hari pertama di danau tidak banyak aktivitas yang aku lakukan, hanya menikmati suasana sambil mengambil foto didekat tendaku, tenaga ini belum pulih benar dan kebetulan tendaku agak jauh dari tempat prosesi Mulang Pekelem, kupikir masih ada waktu sampai dua hari ke depan untuk menyaksikan langsung prosesi Mulang Pekelem ini.
Hari berikutnya, aku mulai menyaksikan umat Hindu mulai berkumpul di tepi danau dimana dilokasi tersebut sudah dibangun pura sementara sebagai tanda tempat mereka bersembahyang. Tua, muda bahkan ada anak-anak ikut dalam prosesi yang begitu khusyuknya.
Prosesi yang dapat aku saksikan adalah prosesi tari-tarian yang dimaksudkan sebagai persembahan kepada Dewata untuk keseimbangan dunia manusia dan alam semesta yang kemudian dilanjutkan dengan proses sembahyang memanjatkan doa agar bumi dibersihkan dari pengaruh jahat dan keharmonisan alam tetap terjaga.
Keesokan harinya, aku menyaksikan begitu banyak ragam benda berharga seperti emas, perak, tembaga dan uang logam yang dikumpulkan umat Hindu yang akan ditenggelamkan ketengah danau Segara Anak. Ritual penenggelaman benda-benda berharga ini memiliki makna sebuah pengorbanan umat Hindu kepada Dewata dengan harapan anugerah kesuburan dan keseimbangan alam di pulau Lombok.
Perjalananku kali ini tak hanya sekedar melihat keindahan Rinjani tetapi melihak ada ragam cara manusia untuk mencintai alam dengan tetap berpegang teguh pada kepercayaan bahwa semua ini adalah anugerah Sang Pencipta. Cara-cara para pendahulu yang tetap dilestarikan dan menjadi kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia umumnya dan di pulau Lombok khususnya.
Satu tahun pascagempa Lombok, kini kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani sudah dibuka kembali untuk wisatawan. Jadi, bagi kalian yang ingin menjajal jalur ke Rinjani harus mempersiapkan diri terutama persiapkan fisik dan mental, karena buat aku mendaki gunung adalah salah satu cara melihat sejauh mana mental kita teruji ketika menghadapi rintangan yang berat.
Rinjani bisa menjadi pilihan kalian untuk menikmati indahnya pulau Lombok. Pastikan perjalanan ke Lombok dengan menggunakan layanan aplikasi tiket.com yang bisa diakses melalui smartphone. tiket.com menyediakan fitur yang lengkap terutama untuk kebutuhan tiket pesawat, hotel dan transportasi ke tujuan ditambah dengan beragam promo yang menarik.
Fitur yang buatku sangat bermanfaat adalah 'Sewa Mobil', banyak pilihan dengan harga terbaik dan sudah dilengkapi dengan driver professional sehingga memudahkan transportasiku di tempat tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar