Jumat, 06 Desember 2019

Warga Probolinggo Gagal Bunuh Diri Tabrakkan Diri ke KA

Upaya mengakhiri hidup dengan menabrakkan diri ke kereta api (KA) yang tengah melaju, berhasil digagalkan. Aksi dilakukan perempuan paruh baya bernama Syami (44), warga Dusun Kalianyar 3, Desa Sidodadi, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (16/11/2019).

Informasi dihimpun detikcom, korban nekat menabrakkan diri ke KA, lantaran tak kuat menderita penyakit yang tak kunjung sembuh. Namun upaya bunuh diri Syami di rel kereta api Desa Jorongan, Kecamatan Leces berhasil digagalkan Misriyatin (45), warga yang tengah mencari rumput.

Misriyatin mengatakan, korban sejak pagi sekitar pukul 06.00 WIB, mondar mandir di sepanjang rel KA. Dan setelah ada kereta api hendak melintas, korban berusaha berdiri di tengah rel.

"Melihat aksi korban, saya langsung menghampiri dan menariknya. Untung dia (korban), bisa diselamatkan," ungkap Misriyatin kepada wartawan.

Sementara warga lainnya, Ardy menyebu, Syami mencoba percobaan bunuh diri ini diketahui sudah kedua kalinya. Pertama, terjadi tahun 1994 lalu. Korban diduga depresi, karena penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh.

"Sejak pagi gerak geriknya sudah mencurigakan dan teryata benar mau bunuh diri. Informasinya depresi, karena penyakitnya tak kunjung sembuh. Sedangkan saat diperiksa ke dokter tidak diketahui penyakitnya apa," terang Ardy.

Kanit Reskrim Polsek Leces, Bripka Eko Aprianto mengatakan, pasca mendapati laporan adanya orang yang hendak mencoba bunuh diri, pihaknya langsung mendatangi lokasi guna menenangkan kondisi korban. Pihaknya melibatkan keluarga dan suami korban.

"Setelah kita datangi, dari pengakuannya (korban) mengaku tidak tahan hidup karena penyakitnya. Namun kami bersyukur, korban masih bisa tenangkan, dan kami serahkan ke suaminya," terangnya.

Tertabrak KA, Tubuh Kakek di Jember Hancur Ditemukan di Tiga Lokasi

Seorang kakek tewas setelah tertabrak KA di perlintasan tak berpalang pintu di Jember. Kerasnya benturan membuat tubuh korban terpotong dan ditemukan di tiga lokasi.

Korban diketahui bernama Wito (77) warga gang OPEC RT 002/RW 002 Dusun Krajan Utara, Desa Patemon, Kecamatan Pakusari. Dia tertabrak Kereta Api Sri Tanjung yang melaju dari Jember menuju Banyuwangi.

"Kejadian Jumat malam (15/11). Korban tertabrak KA Sri Tanjung di Desa Patemon, Pakusari," kata Kapolsek Pakusari AKP Yuliati saat dikonfirmasi, Sabtu (16/11/2019).

Menurut kapolsek, korban yang usianya memang sudah uzur, diduga tidak mengetahui ada kereta api lewat saat menyeberang rel KA. Sehingga tubuhnya langsung tertabrak gerbong kereta.

"Kerasnya benturan membuat tubuh korban terpotong. Sedangkan kereta api kan tidak bisa langsung berhenti. Ada bagian potongan tubuh yang terus terbawa. Untuk di lokasi kejadian ditemukan bagian kaki korban," terangnya.

Kemudian di dekat rel KA di Desa Bedadung, Kecamatan Pakusari, ditemukan bagian badan dan kepala. Sedangkan di Stasiun Kalisat ditemukan bagian tangan.

"Saat kereta api berhenti di Stasiun Kalisat, bagian tangan korban ditemukan," tambahnya.

Sebelum kejadian, sambung dia, korban diketahui keluar rumah sekitar pukul 4 sore. Bahkan petang hari masih terlihat ikut salat maghrib berjemaah di Masjid As Salam Desa Bedadung, Kecamatan Pakusari.

"Setelah itu dia berjalan entah mau kemana hingga menyeberang rel dan tertabrak kereta api," tandasnya.

Setelah potongan tubuh korban terkumpul, polisi membawanya ke rumah sakit untuk divisum. Selanjutnya jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

"Keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah. Dan menurut keterangan pihak keluarga, korban memang sudah pikun. Mungkin karena usianya yang memang sudah tua," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar