Rabu, 11 Desember 2019

Butuh Waktu 6 Bulan untuk Hary Tanoe Beli Link Net Milik Lippo

PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) berencana membeli sebagian besar saham PT Link Net Tbk. Saham yang akan dibeli merupakan milik PT First Media Tbk dan Asia Link Dewa Pte.

Perusahaan penyedia layanan televisi berbasis internet milik Hary Tanoesoedibjo telah menandatangani sebuah kesepakatan yang tidak mengikat dengan First Media dan Asia Link. IPTV memiliki kemungkinan akuisisi mayoritas saham di Link Net.

Melansir keterangan tertulis Link Net, Kamis (5/12/2019), perjanjian kerjasama itu merupakan langkah awal dari transaksi ini. Dibutuhkan waktu 6 bulan untuk mencapai hasil yang disepakati.

Keberhasilan dari aksi korporasi ini akan bergantung pada hasil due diligence yang disepakati para pihak, pemenuhan kondisi prasyarat, persetujuan pemerintah atau
regulator, penandatanganan perjanjian definitif dan pembiayaan yang akan diperoleh IPTV untuk menyelesaikan transaksi ini.

PT First Media sendiri tercatat memegang saham LINK sebesar 27,44%. Pemegang saham terbesar adalah Asia Link Dewa Pte. Ltd sebesar 34,95%.

Ada juga saham milik UBS AG LDN BRANCH 6,37%, tersebar di masyarakat 29,11% dan saham treasury 2,13%.

Jokowi Buka Tol Jakarta-Cikampek Layang Besok

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan Jalan Tol Layang Jakarta - Cikampek (Japek II) siap diresmikan per 12 Desember 2019. Pengerjaan ruas tol sepanjang 36,4 km ini sudah memasuki tahap akhir seperti menghaluskan bagian sambungan jembatan atau expansion joint dan melengkapi rambu/markas jalan.

Basuki menjelaskan ada 26 expansion joint yang akan dihaluskan, sementara penyelesaiannya tinggal untuk menambah kenyamanan. Dia mengaku sudah menjajal tol tersebut hingga kecepatan 80 km/jam dan bisa dilalui dengan nyaman dan aman.

"Insyaallah besok sore bisa selesai, karena ada 20 tim yang siap bekerja. Sehingga kalau Bapak Presiden ingin meresmikan tanggal 12 Desember 2019 sudah siap," ujar Menteri Basuki dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Rabu (11/12/2019).

Menurut Basuki, usai diresmikan Presiden Jokowi nanti, jalan tol tersebut baru bisa digunakan publik sekitar 2-3 hari kemudian untuk memastikan kesiapan kebersihan dan kelengkapan rambu jalan.

"Diusahakan lebih cepat lebih baik, tapi sebelum tanggal 20 Desember 2019 dipastikan sudah bisa dipakai untuk umum tanpa tarif hingga Libur Tahun Baru 2020," katanya.

Menteri Basuki mengatakan, meski dari aspek struktur Jalan Tol Japek II mampu untuk menahan kendaraan bertonase besar, namun akan tetap dilakukan pembatasan kendaraan di mana yang boleh melintas hanya kendaraan bertonase ringan yakni kendaraan Golongan I dan II.

Hal ini terkait manajemen lalu lintas untuk menghindari terjadinya kemacetan akibat perlambatan kendaraan bertonase besar saat menanjak masuk jalan tol layang.

"Untuk itu akan dipasang portal batas ketinggian sehingga kendaraan bertonase besar tidak bisa masuk, dan akan dilengkapi 113 kamera yang dipasang oleh PT. Jasa Marga untuk keamanan," imbuhnya.

Dibukanya tol layang tersebut, diharapkan dapat mengurangi kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga sekitar 30%.

"Kendaraan golongan I pribadi diharapkan dapat beralih ke atas sehingga mengurangi kepada di bawah," kata Direktur Utama PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono.

Djoko menyatakan, jalan tol layang tersebut dilengkapi dengan 8 akses jalur darurat yang terhubung dengan setiap simpang susun (interchange) di jalur eksisting.

"Tujuannya agar ketika ada kondisi darurat bisa segera ada akses evakuasi lewat interchange yang dilengkapi tangga ke bawah. Delapan titik tersebut ada di KM 13, 17, 21, 24, 28, 31, 36 dan 38," ungkapnya.

Jalan Tol Layang Japek berada tepat di sebagian ruas Tol Jakarta-Cikampek eksisting, membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat (Sta 9+500 sampai dengan Sta 47+500). Kendaraan tujuan jarak pendek akan menggunakan Tol Japek, sementara kendaraan tujuan jarak jauh terutama golongan I dan II menggunakan Tol Japek II.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar